Pengertian dan Jenis-Jenis Prosa-Fiksi
a. Pengertian
Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose.
Kata ini sebenarnya menyaran pada pengertian yang lebih luas, tidak hanya
mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga karya
non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Agar tidak terjadi
kekeliruan, pengertian prosa pada buku ini dibatasi pada prosa sebagai genre
sastra. Dalam pengertian kesastraan, prosa sering diistilahkan dengan fiksi (fiction),
teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse).
Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan : karya
naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh
terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat
imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh,
peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata
(secara empiris).
b. Jenis–Jenis Prosa – Fiksi
Prosa Modern
Dari khasanah sastra modern, kita mengenal Ada
beberapa jenis karya prosa fiksi, yaitu novel, novelet, dan cerita pendek
(cerpen).
1) Cerita Pendek (cerpen)
Sesuai dengan namanya, cerita pendek dapat
diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang pendek. Ukuran pendek di sini
bersifat relatif. Menurut Edgar Allan Poe, sastrawan kenamaan Amerika, ukuran
pendek di sini adalah selesai dibaca dalam sekali duduk, yakni kira-kira kurang
dari satu jam. Adapun Jakob Sumardjo dan Saini K.M (1995:30) menilai ukuran
pendek ini lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya.
Cerpen memiliki efek tunggal dan tidak kompleks. Cerpen ,dilihat dari segi
panjangnya, cukup bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story),
berkisar 500-an kata; ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story),
dan ada cerpen yang panjang (long short story) biasanya terdiri atas
puluhan ribu kata. Dalam kesusastraan di Indonesia, cerpen yang diistilahkan
dengan short short story, disebut dengan cerpen mini. Sudah ada antologi
cerpen seperti ini, misalnya antologi : Ti Pulpen Nepi Ka Pajaratan Cinta.
Contoh untuk cerpen-cerpen yang panjangnya sedang (middle short story)
cukup banyak. Cerpen-cerpen yang dimuat di surat kabar adalah salah satu
contohnya.. Adapun cerpen yang long short story biasanya cerpen yang
dimuat di majalah. Cerpen „”Sri Sumarah” dan “Bawuk” karya Umar Khayam juga
termasuk ke dalam cerpen yang panjang ini.
2) Novelet
Di dalam khasanah prosa, ada cerita yang yang panjangnya lebih panjang dari
cerpen, tetapi lebih pendek dari novel. Jadi, panjangnya antara novel dan
cerpen. Jika dikuantitaatifkan, jumlah dan halamannya sekitar 60 s.d 100 halaman. Itulah yang disebut
novelet. Dalam penggarapan unsur-unsurnya : tokoh, alur, latar, dan unsur-unsur
yang lain, novelet lebih luas cakupannya dari pada cerpen. Namun, dimaksudkan
untuk memberi efek tunggal.
3) Novel
Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella, yang berati barang
baru yang kecil. Pada awalnya, dari segi panjangnya noovella memang sama
dengan cerita pendek dan novelet. Novel kemudian berkembang di Inggris dan
Amerika. Novel di wilayah ini awalnya berkembang dari bentuk-bentuk naratif
nonfiksi, seperti surat, biografi, dan sejarah. Namun seiring pergeseran
masyarakat dan perkembangan waktu, novel tidak hanya didasarkan pada data-data
nonfiksi, pengarang bisa mengubah novel sesuai dengan imajinasi yang
dikehendakinya.
Yang membedakan novel dengan cerpen dan novelet
adalah segi panjang dan keluasan cakupannya. Dalam novel, karena jauh lebih
panjang, pengarang dapat menyajikan unsur-unsur pembangun novel itu: tokoh,
plot, latar, tema, dll. secara lebih bebas, banyak, dan detil. Permasalahan
yang diangkatnya pun lebih kompleks Dengan demikian novel dapat diartikan
sebagai cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahn-permasalahan secara
kompleks, dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas dan rinci.
4) Roman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar