SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Sabtu, 14 Desember 2013

Penyuluhan Bahasa: Pemakaian Kata dan, atau, dan serta

Pemakaian Kata dan, atau, dan serta
Sejak lama masyarakat menyaksikan seseorang menuliskan atau mengucapkan kata dan serta dan atau. Bentuk dan termasuk kelompok kata hubung atau konjungtor. Bentuk dan dipakai untuk menyatakan hubungan yang bersifat kesetaraan. Oleh sebab itu, bentuk dan disbut sebagai konjungtor koordinatif. Konjungtor dan digunakan untuk menyatakan hubungan penambahan atau penjumlahan. Sementara itu, bentuk atau juga tergolong kelompok kata konjungtor. Bentuk atau menyatakan hubungan kepemilihan. Akan tetapi, di samping menyatakan hubungan pemilihan, konjungtor atau juga digunakan untuk menyatakan hubungan penambahan.
Permasalahan menjadi melebar sewaktu kedua konjungtor tersebut, yakni bentuk dan serta atau, digunakan secara bersama-sama sehingga ditulis atau diucapkan dan atau. Pada dasarnya, kedua bentuk itu dapat digunakan untuk mengungkapkan dua hubungan sekaligus. Hal itu tidak mustahil karena ada korelasi makna antara hubungan yang dinyatakan oleh bentuk dan dengan atau, yakni hubungan penambahan. Jadi, bentuk konjungtor dan itu dapat digunakan untuk menyatakan hubungan penambahan. Sementara itu, konjungtor atau juga ada yang menyatakan hubungan penambahan. Keduanya memiliki persamaan dalam mengungkapkan hubungan makna penambahan. Untuk memberikan contoh konkrit, marilah kita simak contoh kalimat yang menyatakan hubungan penambahan dan pemilihan dengan menggunakan kata hubung atau konjungtor dan serta atau (sebenarnya lebih mudah disebut dan atau atau). 

(1) Bupati dan beberapa Camat di Karanganyar mengikuti kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah di Tawangmangu.
(2) Ayah dan anak gadisnya itu nekat meninggalkan kampung halamannya karena rumahnya tergenang air.
(3) Dia dan istrinya hanya dapat menerima kejadian itu karena diyakini sebagai keputusan Allah SWT.
(4) Basuki atau Budiman yang akan kamu izinkan menggantikan kedudukan ketua itu?
(5) Silahkan pilih, rumah ini atau rumah yang di pojok itu yang Anda minati?
(6) Para Gubernur dan atau Bupati se-Indonesia mengikuti rapat koordinasi di Depdagri.
(7) Karyawan yang disiplin atau karyawan yang berprestasi akan mendapat bonus dari perusahaan.
(8) Yang diundang oleh Pak Wardono dalam syukuran itu adalah Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan atau Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kalimantan Timur.  

Kalimat (1) mengandung makna bahwa yang mengikuti kunjungan Gubernur Jawa Tengah ke Tawangmangu adalah Bupati dan beberapa Camat di Kabupaten Karanganyar. Kalimat (2) mengandung makna adanya  ayah dan anak gadisnya pergi meninggalkan kampungnya karena rumahnya terendam air. Kalimat nomor (3) mengandung makna bahwa yang dapat menerima kejadian itu adalah Dia dan istrinya. Jadi, kedua orang itu yang dapat menerima bahwa kejadian itu sebagai keputusan Allah SWT. Kalimat (4) mengandung pertanyaan yang meminta jawaban siapa yang akan mengganti kedudukan ketua. Jadi, jawaban dari pertanyaan itu  hanya ada dua, yakni jika bukan Basuki, tentunya yang akan menggantikan kedudukan tersebut adalah  Budiman.  Karena untuk menyatakan pemilihan, tidak mungkin konjungtor atau  menuntut jawaban yang menggantikan ketua itu Basuki dan Budiman. Jadi, pilihan itu haruslah salah satu dari kedua nama tersebut. 
Kalimat (5) mengandung makna bahwa seseorang itu (orang kedua) diminta untuk memilih salah satu antara dua rumah yang diminatinya. Jadi, konjungtor atau menyaratkan hubungan pemilihan. Dengan demikian, tidak mungkin orang kedua itu memilih kedua rumah yang ditawarkan oleh lawan bicaranya tersebut. Kalimat (6)  menyatakan bahwa yang mengikuti rapat koordinasi itu gubernur dan bupati se-Indonesia. Jadi, tidak bermakna yang hadir dalam rapat koordinasi itu hanya gubernur atau hanya bupati saja, melainkan gubernur dan bupati seluruh Indonesia. Sementara itu, kalimat (7) mengandung pengertian bahwa yang mendapatkan bonus dari perusahaan adalah karyawan yang berdisiplin dan yang berprestasi. Di samping itu, kalimat itu dapat dipahami bahwa yang mendapat bonus ada dua golongan. Pertama, karyawan yang berdisiplin. Kedua, karyawan yang berprestasi. Akan tetapi, dapat juga dimaknai bahwa karyawan yang mendapat bonus dari perusahaan adalah karyawan yang berdisiplin dan berprestasi. Artinya, karyawan yang berdisiplin belum dapat memperoleh bonus. Sebaliknya, karyawan yang berprestasi yang tidak berdisiplin juga tidak akan mendapat bonus. Jadi, disiplin dan berpretasi itu sebagai pertimbangan perusahaan dalam pemberian bonus. Kalimat (8) mengandung makna bahwa yang diundang dalam syukuran Pak Wardono adalah Kepala dan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/ Kotamadya se-Kalimantan Timur. Jadi, dalam hal ini yang diundang adalah Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kotamadya se-Kalimantan Timur. Yang diundang oleh Pak Wardono tidak hanya Kepala Dinas Pendidikan  Nasional Kabupaten atau Kotamadya se-Kalimantan Timur, melainkan juga Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kotamadya se-Kalimantan Timur. 
Nah, dengan memahami makna dari bentuk-bentuk konjungtor—atau kata hubung—dalam bahasa Indonesia tersebut, pembaca dapat lebih cermat lagi dalam berbahasa, baik berbahasa secara lisan maupun tertulis. Jadi, berdasarkan muatan makna bentuk dan serta atau di atas, pembaca dapat menulis dan mengucapkan dan atau, seperti pada contoh kalimat  (7) dan (8) di atas. Selamat mencoba. Yakinlah bahwa Anda akan memiliki wawasan kebahasaan yang luas melalui kecermatan dalam pemanfaatan kata sewaktu menyampaikan gagasan, baik secara lisan maupun tertulis.***

2 komentar:


Printfriendly