SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Rabu, 11 September 2013

Pemb. Membaca Menulis: Berita

BERITA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Pembelajaran Membaca Menulis
Dosen Pengampu : Siti Fatimah, S.S., M.Hum.









Oleh:
ARDI SETIYAWAN
NPM 10410022
Kelas 5A




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012


BERITA

A.      Pengertian
Semua orang tentu pernah mendengar kata berita dan tahu apa itu berita; tetapi bila disuruh menjelaskan apakah berita itu, tentulah agak sukar Ras Siregar (1982), yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia, juga pernah menjadi dosen pada akademi publisistik, secara sederhana mengatakan bahwa berita adalah kejadian yang diulang dengan menggunakan kata-kata. Sering juga ditambah dengan gambar; atau hanya berupa gambar-gambar saja.

Pernyataan ini menyiratkan adanya suatu peristiwa atau kejadian di dalam masyarakat, lalu kejadian atau peristiwa itu diulangi dalam bentuk kata-kata yang disiarkan secara tertulis dalam media tulis (surat kabar, majalah, dll.), atau dalam media suara (radio, dsb.) atau juga dalam media suara dan gambar (televisi).
Kalangan pakar jurnalistik mengakui bahwa membuat definisi berita itu sangatlah sulit. Belum ada batasan yang begitu memuaskan yang dapat mencakup seluruh segi, sifat, karakteristik, ciri, dan jenis-jenisnya.
Mungkin karena terlalu sulit itulah seorang direktur sebuah institut jurnalistik di London, Tom Clarke mengatakan bahwa pada mulanya menurut suatu kisah yang diakui tidak dapat diuji kebenarannya, kata NEWS (berita) berasal dan suatu singkatan (akronim) yaitu:
N(orth) atau Utara
E(ast) atau Selatan
W(est) atau Barat
S(outh) atau Selatan
Dengan akronim tersebut Clarke ingin menggambarkan betapa berita sebagai suatu hal yang dapat memenuhi kebutuhan naluri keingintahuan manusia dengan memberi kabar dari segala penjuru manusia.

B.       Jenis Berita
Kalau diamati isi surat-surat kabar biasanya memuat, antara lain:
1.      Berita utama, dan berita-berita lain;
2.      Tajuk rencana ;
3.      Artikel lepas yang ditulis orang dan luar Iingkungan jurnalistik;
4.      Iklan-iklan;
5.      Tulisan pembaca;
6.      Pojok.
Sebelum membahas tentang berita (khususnya tentang jenis berita), kita bicarakan dulu secara singkat isi yang lain. Tajuk rencana atau editorial biasanya berisi uraian komentar, dan pendapat redaksi mengenai masalah yang sangat aktual pada hari itu atau pada harihan sebelumnya. Tajuk rencana biasanya ditulis oleh ketua redaksi atau redaksi ahli dan surat kabar tersebut; dan ditulis dalam bahasa formal atau mendekati formal yang agak jauh dan ragam bahasa jurnalistik.
Artikel lepas, misalnya uraian tentang politik, perdagangan, ekonomi, agama, budaya, dan sebagainya lazimnya ditulis oleh para pakar di bidangnya yang tidak langsung bergelut dalam bidang jurnalistik. Maka ragam bahasanya juga jauh dan ciri-ciri hahasa jurnalistik.
Iklan atau advertensi pada dasarnya adalah suatu penawaran untuk menggunakan satu produk, atau mengikuti suatu layanan jasa. Iklan mempunyai corak atau ragam bahasa sendiri, yang sifatnya menarik dan mempengaruhi agar pembaca “terayu” oleh barang atau apa saja yang ditawarkan. Lebih-lebih lagi pada iklan yang disertai dengan gambar.
Tulisan pembaca biasanya berisi keluhan mengenai hal-hal yang dialami. Misalnya mengenai pelayanan angkutan umum, listrik yang sering mati, jalan-jalan yang selalu macet, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan juga jauh dan ciri-ciri hahasa jurnalistik, kecuali kalau sudah diedit lebih dahulu oleh redaksi surat kabar itu.
Pojok biasanya berisi hal-hal yang bersifat santai dan menggunakan ragam hahasa yang jauh dan ragam jurnalistik maupun ragam bahasa formal (bahasa baku).
Bila disimak ragam hahasa dalam surat kabar kita lihat dari ragam yang paling formal (yaitu bahasa dalam tajuk rencana atau editorial) sampai yang paling tidak formal yaitu bahasa yang digunakan pada rubrik pojok atau rubrik kartun.
Berita-berita yang dimuat pada setiap surat kabar lazim dibedakan atas:
1.       Berita Langsung (Straight News)
Berita langsung adalah berita yang disusun untuk menyampaikan kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui oleh pembaca atau anggota masyarakat. Prinsip penulisannya adalah seperti piramida terbalik. Maksudnya, unsur-unsur yang penting dituliskan pada bagian pembukaan atau teras berita. Lalu, bagian-bagian yang kurang penting diuraikan di bawahnya. Mengapa? Karena tujuan penulisan berita langsung ini adalah menyampaikan berita secara cepat, supaya segera diketahui.
Berita langsung ini lazim juga disebut sport news, yakni berita yang dihadapi sendiri oleh sang penulis. Andaikata sang penulis tidak dapat langsung menghadapinya, maka dia dapat merujuk pada persepsi orang lain. Lalu, berdasarkan persepsi orang lain itu, dia mencoba merekonstruksi (menyusun kembali) peristiwa yang akan ditulisnya.

2.      Berita Ringan (Soft News)
Kalau berita langsung mensyaratkan adanya unsur “penting’ dan “keaktualan”, maka berita ringan tidak memerlukan kedua unsur itu, tetapi mementingkan unsur manusia dan peristiwa itu. Jadi, kalau sebuah peristiwa sudah dituliskan sebagai berita langsung, maka masih dapat dituliskan kembali sebagai berita ringan asal saja memasukkan unsur-unsur manusiawi itu di dalamnya. Yang utama atau ditonjolkan bukan unsur penting dan peristiwa itu, melainkan unsur yang menarik dan menyentuh perasaan pembaca. Maka bisa dikatakan berita ringan dapat tahan lama karena tidak terikat pada keaktualan. Namun, berita ini dapat memberikan atau menimbulkan rasa baru, rasa gembira, rasa sedih, dan sebagainya pada pembacanya.

3.      Berita Kisah (Feature)
Berita kisah atau fitur (feature) adalah tulisan yang dapat menyentuh perasaan ataupun menambah pengetahuan Berita kisah mi tidak terikat akan aktualitas. Mengapa? Karena nilai utamanya adalah pada unsur manusiawinya. Jadi, berita kisah ini dapat ditulis dan peristiwa-peristiwa dan masa lalu atau yang sudah lama terjadi. Misalnya, kejadian manusiawinya Tuanku Imam Bonjol, Sultan Hasanudin, ataupun Jendral Gatot Subroto. Begitu pun kalau misalnya peristiwa yang terjadi pada masa kini, tidaklah dipersoalkan masa kekiniannya atau waktunya. Jadi, berita kisah ini dapat menyangkut manusia yang sudah almarhum, maupun manusia yang masih hidup.

C.      Penulisan Berita
Penulisan berita, apa pun jenisnya, adalah pekerjaan karang-mengarang. Jadi, 

Selengkapnya download FILE di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Printfriendly