BERITA
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Pembelajaran
Membaca Menulis
Dosen Pengampu : Siti
Fatimah, S.S., M.Hum.
Oleh:
ARDI SETIYAWAN
NPM 10410022
Kelas 5A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012
BERITA
A. Pengertian
Semua orang tentu pernah mendengar kata berita dan tahu apa itu berita;
tetapi bila disuruh menjelaskan apakah berita itu, tentulah agak sukar Ras
Siregar (1982), yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia, juga pernah menjadi dosen pada akademi
publisistik, secara sederhana mengatakan bahwa berita adalah kejadian yang
diulang dengan menggunakan kata-kata. Sering juga ditambah dengan gambar; atau
hanya berupa gambar-gambar saja.
Pernyataan ini menyiratkan adanya suatu peristiwa
atau kejadian di dalam masyarakat, lalu kejadian atau peristiwa itu diulangi
dalam bentuk kata-kata yang disiarkan secara tertulis dalam media tulis (surat
kabar, majalah, dll.), atau dalam media suara (radio, dsb.) atau juga dalam
media suara dan gambar (televisi).
Kalangan pakar jurnalistik mengakui bahwa membuat definisi berita
itu sangatlah sulit. Belum ada batasan yang begitu memuaskan yang dapat
mencakup seluruh segi, sifat, karakteristik, ciri, dan jenis-jenisnya.
Mungkin karena terlalu sulit itulah seorang direktur sebuah institut
jurnalistik di London, Tom Clarke mengatakan bahwa pada mulanya menurut suatu kisah yang diakui tidak
dapat diuji kebenarannya, kata NEWS (berita) berasal dan suatu singkatan
(akronim) yaitu:
N(orth) atau Utara
E(ast) atau Selatan
W(est) atau Barat
S(outh) atau Selatan
Dengan akronim tersebut Clarke ingin menggambarkan
betapa berita sebagai suatu hal yang dapat memenuhi kebutuhan naluri
keingintahuan manusia dengan memberi kabar dari segala penjuru manusia.
B.
Jenis
Berita
Kalau diamati isi surat-surat kabar biasanya memuat, antara lain:
1.
Berita
utama, dan berita-berita lain;
2.
Tajuk
rencana ;
3.
Artikel
lepas yang ditulis orang dan luar Iingkungan jurnalistik;
4.
Iklan-iklan;
5.
Tulisan
pembaca;
6.
Pojok.
Sebelum membahas tentang berita (khususnya tentang jenis berita),
kita bicarakan dulu secara singkat isi yang lain. Tajuk rencana atau editorial
biasanya berisi uraian komentar, dan pendapat redaksi mengenai masalah yang
sangat aktual pada hari itu atau pada harihan sebelumnya. Tajuk rencana
biasanya ditulis oleh ketua redaksi atau redaksi ahli dan surat kabar tersebut;
dan ditulis dalam bahasa formal atau mendekati formal yang agak jauh dan ragam bahasa jurnalistik.
Artikel lepas, misalnya uraian tentang politik, perdagangan, ekonomi, agama,
budaya, dan sebagainya lazimnya ditulis oleh para pakar di bidangnya yang tidak
langsung bergelut dalam bidang jurnalistik. Maka ragam bahasanya juga jauh dan
ciri-ciri hahasa jurnalistik.
Iklan atau advertensi pada
dasarnya adalah suatu penawaran untuk menggunakan satu produk, atau mengikuti
suatu layanan jasa. Iklan mempunyai corak atau ragam bahasa sendiri, yang
sifatnya menarik dan mempengaruhi agar pembaca “terayu” oleh barang atau apa
saja yang ditawarkan. Lebih-lebih lagi pada iklan yang disertai dengan gambar.
Tulisan pembaca biasanya berisi keluhan mengenai hal-hal yang dialami. Misalnya
mengenai pelayanan angkutan umum, listrik yang sering mati, jalan-jalan yang
selalu macet, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan juga jauh dan ciri-ciri hahasa
jurnalistik, kecuali kalau sudah diedit lebih dahulu oleh redaksi surat kabar
itu.
Pojok biasanya berisi hal-hal yang bersifat santai dan menggunakan ragam
hahasa yang jauh dan ragam jurnalistik maupun ragam bahasa formal (bahasa baku).
Bila disimak ragam hahasa dalam surat kabar kita lihat dari ragam yang paling
formal (yaitu bahasa dalam tajuk rencana atau editorial) sampai yang paling
tidak formal yaitu bahasa yang digunakan pada rubrik pojok atau rubrik kartun.
Berita-berita yang dimuat pada setiap surat kabar lazim dibedakan
atas:
1. Berita Langsung (Straight News)
Berita langsung adalah berita yang disusun untuk menyampaikan
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui oleh
pembaca atau anggota masyarakat. Prinsip penulisannya adalah seperti piramida terbalik. Maksudnya,
unsur-unsur yang penting dituliskan pada bagian pembukaan atau teras berita. Lalu,
bagian-bagian yang kurang penting diuraikan di bawahnya. Mengapa? Karena
tujuan penulisan berita langsung ini adalah menyampaikan berita secara cepat, supaya segera diketahui.
Berita langsung ini lazim juga disebut sport news, yakni berita yang dihadapi sendiri oleh sang penulis.
Andaikata sang penulis tidak dapat langsung menghadapinya, maka dia dapat
merujuk pada persepsi orang lain. Lalu, berdasarkan persepsi orang lain itu,
dia mencoba merekonstruksi (menyusun kembali) peristiwa yang akan ditulisnya.
2. Berita
Ringan (Soft News)
Kalau berita langsung mensyaratkan adanya unsur “penting’ dan
“keaktualan”, maka berita ringan tidak memerlukan kedua unsur itu, tetapi
mementingkan unsur manusia dan peristiwa itu. Jadi, kalau sebuah peristiwa
sudah dituliskan sebagai berita langsung, maka masih dapat dituliskan kembali
sebagai berita ringan asal saja memasukkan unsur-unsur manusiawi itu di dalamnya.
Yang utama atau ditonjolkan bukan unsur penting dan peristiwa itu, melainkan
unsur yang menarik dan menyentuh perasaan pembaca. Maka bisa dikatakan berita
ringan dapat tahan lama karena tidak terikat pada keaktualan. Namun, berita ini
dapat memberikan atau menimbulkan rasa baru, rasa gembira, rasa sedih, dan
sebagainya pada pembacanya.
3. Berita
Kisah (Feature)
Berita kisah atau fitur (feature) adalah
tulisan yang dapat menyentuh perasaan ataupun menambah pengetahuan Berita kisah
mi tidak terikat akan aktualitas. Mengapa? Karena nilai utamanya adalah pada
unsur manusiawinya. Jadi, berita kisah ini dapat ditulis dan
peristiwa-peristiwa dan masa lalu atau yang sudah lama terjadi. Misalnya,
kejadian manusiawinya Tuanku Imam Bonjol, Sultan Hasanudin, ataupun Jendral
Gatot Subroto. Begitu pun kalau misalnya peristiwa yang terjadi pada masa kini,
tidaklah dipersoalkan masa kekiniannya atau waktunya. Jadi, berita kisah ini dapat menyangkut
manusia yang sudah almarhum, maupun manusia yang masih hidup.
C. Penulisan
Berita
Penulisan berita, apa pun jenisnya, adalah pekerjaan karang-mengarang.
Jadi,
Selengkapnya download FILE di sini.
Selengkapnya download FILE di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar