A.
Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh pesan tersurat dan tersirat yang akan
disampaikan oleh penulis melalui teks.
Membaca intensif adalah membaca
yang dilakukan secara sungguh-sungguh sehingga
memperoleh hasil yang optimal. Membaca intensif adalah teknik membaca suatu
teks dengan cermat dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan pemahaman tentang ide
pokok dan penjelas setiap paragraf, serta isi teks tersebut. Jadi dapat disimpulkan
membaca intensif adalah kegiatan membaca secara terfokus dan telti atau detail,
dengan tujuan memahami bacaan secara mendalam.
Pada
waktu kamu membaca sebuah teks wacana, di mana kamu menemukan gagasan pokoknya?
Gagasan pokok setiap wacana mungkin terletak di awal, di akhir, atau di awal
dan di akhir paragraf. Paragraf yang baik biasanya memuat satu pokok pikiran
yang terdapat pada kalimat utama, kemudian dijabarkan dalam beberapa pikiran
penjelas dalam kalimat penjelas.
Berdasarkan
letak gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi empat
macam, yaitu paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif (campuran), dan deskripsi/naratif.
1.
Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di
awal paragraf, kemudian dijabarkan dengan beberapa kalimat penjelas yang berada
di bawahnya.
Contoh:
a.
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil
laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek
wisata maritim.
b.
Kulit merupakan benteng utama tubuh manusia. Begitu terkena panas, kulitlah yang menjadi tameng. Jika kulit
sudah melepuh, panas akan merambat ke lapisan demi lapisan berikutnya. Pada
luka bakar derajat satu, kulit ari sebagian terbakar. Akibatnya, pembuluh darah
terbuka dan kulit tampak memerah. Tanpa pengobatan apa pun, luka bakar derajat
satu pada kulit akan sembuh dalam satu minggu.
2.
Paragraf
Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya
berada di akhir paragraf. Jadi diuraikan dahulu gagasan penjelas dalam beberapa
kalimat penjelas, baru menuju ke gagasan utamanya.
Contoh:
Rumah
sakit tipe A merupakan rumah sakit umum yang menjadi pusat rujukan tertinggi
karena memiliki pelayanan medis yang lengkap dengan tenaga dokter spesialis dan
subspesialis dari semua bidang dan alat-alat pemeriksaan laboratorium dan
radiologi yang mutakhir. Pada umumnya, rumah sakit tipe A terdapat di ibu kota
provinsi dan digunakan sebagai pusat pendidikan. Rumah sakit tipe B merupakan
rumah sakit yang memiliki tenaga dokter spesialis dari semua bidang. Rumah
sakit tipe C merupakan rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan
dengan tenaga dokter umum, gigi, penyakit dalam, kebidanan, bedah, dan
kesehatan anak. Rumah sakit tipe ini biasanya terdapat di kabupaten atau
kotamadya. Sementara itu, rumah sakit tipe D adalah rumah sakit yang hanya
memberikan pelayanan kesehatan umum dan gigi. Indonesia sudah memiliki
keempat jenis tipe rumah sakit tersebut.
3.
Paragraf
Deduktif-Induktif
Paragraf jenis ini adalah paragraf yang letak gagasan pokok berada
di awal dan di akhir paragraf. Paragraf jenis ini jarang sekali digunakan dalam
penulisan berita. Paragraf jenis ini biasanya digunakan dalam penulisan karya
ilmiah.
Contoh:
a. Buku merupakan
sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai
belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah
pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
b. Beberapa tips
belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari
sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau
belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal
di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang
tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru
memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
4. Paragraf
Deskripsi/Naratif
Paragraf jenis
ini adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimat merupakan
kalimat penjelas. Paragraf Deskripsi/Naratif adalah paragraf yang tidak
memiliki kalimat utama dan pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau
tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih
tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga
yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
C.
Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif
Paragraf
deduktif mempunyai kalimat utama pada awal sedangkan paragraf induktif
mempunyai kalimat utama pada akhir. Kalimat utama selalu ada bersama dengan kesimpulan.
Secara eksplisit, kesimpulan dilengkapi dengan kata penghubung: jadi, dengan
demikian, sehingga, oleh karena itu, akhirnya, dan sebagainya. Ada kalanya
sebuah kesimpulan tidak menggunakan kata penghubung tersebut, namun tetap
menunjukkan bahwa kalimat tersebut adalah kesimpulan.
Aspek yang Dibandingkan
|
Paragraf Induktif
|
Paragraf Deduktif
|
Letak kalimat utama
|
Di akhir paragraf
|
Di awal paragraf
|
Alur berpikir
|
Diawali dari contoh, kasus, ilustrasi, dan
uraian-uraian khusus, diakhiri dengan kesimpulan atau pernyataan umum.
|
Diawali dengan kesimpulan atau pernyataan umum,
selanjutnya dihadirkan contoh, kasus, ilustrasi, dan uraian khusus yang yang
mendukung simpulan atau pernyataan umum.
|
Cara pengembangan kalimat
|
Jika paragraf terdiri dari lima kalimat,
kalimat1-4 secara bersama-sama mendukung simpulan yang dirumuskan dalam
kalimat kelima.
|
Jika paragraf terdiri atas lima kalimat, isi
kalimat pertama harus dijabarkan atau diuraikan lebih lanjut dalam kalimat kedua
sampai kelima.
|
Cara memahami isi
|
Melalui membaca cepat, pembaca akan dapat
”merasakan” bahwa kalimat-kalimat yang dihadirkan untuk mendukung kalimat
utama yang diletakan di akhir paragraf.
|
Melalui membaca cepat, pembaca akan segera
menemukan bahwa kalimat yang diletakkan di awal paragraf, isinya dijabarkan
dan dijelaskan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat berikutnya.
|
Mengetahui
Guru Pamong,
TJIPTO WALUYO, S.Pd.
NIP 19710824 200701 1 013
|
Pemalang, 27 Agustus 2013
Mahasiswa Praktikan PPL-2,
ARDI SETIYAWAN
NPM 10410022
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar