SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Senin, 23 September 2013

PPL-2: Materi Kelas XI (Wawancara)

  A.      Pengertian Wawancara
Wawancara, menurut KBBI, adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.
Wawancara adalah percakapan antara dua orang, yaitu antara penanya dan yang ditanya sebagai penjawab.
Wawancara (interview) adalah tanya jawab dengan seseorang untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal. Dalam hal ini, seorang yang diwawancarai disebut narasumber dan yang mewawancarai disebut pewawancara. Hasil wawancara dimuat di surat kabar atau disiarkan melalui radio atau televisi.

B.       Tujuan wawancara
Tujuan seseorang mengadakan wawancara ialah untuk memperoleh:

  1. bahan informasi, misalnya mengenai persoalan politik, ekonomi, dan pendidikan;
  2. bahan opini, misalnya mengenai pendapat orang yang diwawancarai tentang kejadian yang baru terjadi;
  3. bahan cerita, misalnya mengenai human interest (sangat menarik untuk mengetahui sesuatu dari seseorang yang terhormat, misalnya apa yang dimakan sebagai sarapan oleh seorang presiden dan istrinya);
  4. bahan biografi; dan
  5. bahan laporan.

C.      Menyimak Wawancara
Pada dasarnya, wawancara merupakan percakapan antara dua orang. Seorang yang bertanya dan seorang yang menjawab. Proses wawancara tidak jauh berbeda dengan percakapan sehari-hari yang sering Anda lakukan.
Dengan demikian, dalam kegiatan wawancara, keduanya mengalami kegiatan mendengarkan dan berbicara.  Lihatlah beragam berita yang disiarkan berita televisi setiap hari. Selain reportase, bahan berita bersumber dari wawancara. Wawancara memang kegiatan penting untuk mengetahui informasi. Apakah Anda pernah bercita-cita menjadi reporter?
Anda dapat melakukannya dengan belajar tekun memahami wawancara.  Jika Anda perhatikan siaran radio dan televisi, biasanya ada tayangan khusus wawancara. Hal ini terutama terkait dengan peristiwa-peristiwa yang sedang aktual. Berdasarkan perilaku mendengarkan/ menyimak, terdapat dua tipe perilaku dalam kegiatan mendengarkan/ menyimak wawancara, yaitu sebagai berikut. 
1.    Menyimak Faktual
Menyimak faktual berarti menangkap serta memahami faktafakta, konsep-konsep, serta informasi yang disampaikan pembicara. Pada saat kita menyimak, kita mencoba menangkap ide-ide pokok, gagasan-gagasan penting sang pembicara atau narasumber. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak faktual adalah:
a.    memusatkan perhatian pada pesan-pesan orang lain;
b.    berusaha mendapatkan fakta-fakta. 
2.    Menyimak Empatik
Menyimak empatik menolong kita untuk memahami sikap psikologis dan emosional sang pembicara/narasumber dan bagaimana sikap tersebut memengaruhi ujarannya. Menyimak empatik ini dapat juga disebut menyimak aktif atau menyimak pemahaman.
Setiap pesan berisi dua bagian, yaitu isi atau materi faktual dan perasaan  atau sikap pembicara terhadap isi tersebut. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak empatik adalah:
a.    memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal (gerak-gerik anggota tubuh);
b.    menempatkan diri pada posisi orang lain;
c.    memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan.

D.  Cara merangkum isi wawancara
1.    Menyimak wawancara dengan saksama.
2.    Mencatat orang yang melakukan pembicaraan.
3.    Mencari isi pokok pembicaraan yang mencakup hal-hal berikut.
a.    Siapa yang dibicarakan.
b.    Apa yangdibicarakan.
c.    Tempat terjadinya sesuatu yang dibicarakan.
d.   Waktu terjadinya sesuatu yang dibicarakan.
e.    Penyebab terjadinya sesuatu yang dibicarakan.
f.     Bagaimana sesuatu yang dibicarakan terjadi.

1 komentar:


Printfriendly