SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Rabu, 27 November 2013

Apresiasi Sastra: Analisis Puisi Senja di Pelabuhan Kecil


SENJA DI PELABUHAN KECIL  
Buat Sri Aryati 

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang-gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada yang berlaut,
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak.

Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan
Menyisir semenanjung, masih penggap harap
Sekali tiba di ujung dan sekali selamat jalan
Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa berdekap 

(Chairil Anwar,1946)

A. Struktur Fisik Puisi
1. Diksi (Pilihan Kata)
Pilihan kata banyak mengunakan kata-kata yang bernada muram, dipantulkan oleh kata-kata: gudang, rumah tua, tiang, temali, kelam, laut, tidur, hilang ombak, ujung, dll. 

2. Pengimajinasian (Imagery/Pencitraan)
Penggunaan kata-kata yang digambarkan atas bayangan konkret apa yang kita hayati secara langsung melalui pengindraan manusia.
Di antara gudang-gudang, rumah tua, pada cerita
(imaji visual/penglihatan.)

3. Kata Konkret (Penyebab Terjadinya Imaji)
Untuk melukiskan dan menumbuhkan imajinasi dalam daya bayang pembaca, maka penyair mengkonkretkan kata-kata seperti: sepi yang mencekam, kapal tiada berlaut, gerimis mempercepat kelam, kelepak elang menyinggung kelam.

4. Majas (Bahasa Figuratif) Gaya bahas hiperbola ditemukan pada kalimat ”dari pantai keempat sedu penghabisan bisa terdekap”. Kata ”senja” melambangkan berpisahnya suatu hubungan percintaan. ”perahu tiada berlaut” melambangkan hati yang tiada keceriaan dan kegembiraan karena kehilangan cinta.

5. Verifikasi (Rima, Ritma, Metrum)
Masih mengikuti pola lama. Rima akhir setiap bait (/ta-ta-ut-ut (abab) dan (/ang-ang-ak-ak (aabb), dan pada bait ketiga rima akhir berubah menjadi (abab). Ritma barupa ikatan yang mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama menggunakan frasa /ini kali/ pada bait kedua menggunakan /gerimis/ pada bait ketiga menggunakan /tiada lagi. Kata pengikat tersebut memunculkan gelombang irama baru.  

6. Tipografi (Tata Wajah)
Mengunakan tipografi puisi konvenional dengan dilengkapi enyambemen berupa titik di tengah baris yang menunjukan bahwa gagasan pada suatu baris dalam puisi masih berlanjut pada baris berikutnya. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang.

B. Struktur Batin Puisi
1. Tema: Kedukaan karena kegagalan cinta atau cinta yang gagal sehingga menimbulkan kedukaan. Jika kita uraikan bait demi bait, maka struktur tematik/struktur intaksis sebagai berikut:

Bait I 
Penyair merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang dicintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti

Bait II
Duka hati penyair menambah kelemahan jiwa karna sepi, kelam, sehingga kelepak elang dapat didengar. Harapan bertemu dengan kekasihnya timbul tenggelam tetapi harus dilupakan karena cintanya tinggal bertepuk sebelah tangan dan menimbulkan kelukaan yang dalam

Bait III
Setelah mendengar Sri Ayati bahwa ia telah membunyai seorang suami hingga harapannya dipertegas dengan “sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan”. Ratap tangis menggema sampai pantai keempat.

2. Nada: Penyair menceritakan kegagalan cintanya dengan nada ratapan yang sangat mendalam, karena lukanya benar-benar sangat dalam.

3. Perasaan: Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi merasakan kesedihan, kedukaan, kesepian, dan kesendirian itu disebabkan oleh kegagalan cintanya dengan Sri Ayati. Bahkan sedu tangisnya menggumandang sampai ke pantai keempat karena kegagalan cintanya. Harapan untuk mendapatkan perempuan pujaannya diumpamakan sebagai ”pelabuhan cinta”.

4. Amanat: Penyair ingin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan seseorang seolah-olah kehilangan segala-galanya. Cinta yang sungguh-sungguh akan menyebabkan seseorang menghayati apa arti kegagalan secara total.

3 komentar:


Printfriendly