SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Senin, 09 September 2013

Psikolinguistik: Keterkaitan Bahasa Terhadap Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini

KETERKAITAN BAHASA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Studi Pada Pendidikan Anak Usia Dini TK Islam Terpadu Roudhlatul Muhsinin Tlogosari – Pedurungan – Semarang

Oleh:
Ardi Setiyawan
Semester 5A Prodi PBSI-FPBS-IKIP PGRI Semarang
Jalan Sidodadi Timur Nomor 24, Semarang
Pos-el: ardi_setiawan89@yahoo.com

ABSTRAK

Bahasa adalah budaya. Ini yang selama ini menjadi sorotan masyarakat, bahasa merupakan ciri dari budaya suatu daerah atau personal yang ada dalam diri seseorang. Berbahasa dengan baik, baik pula kepribadian dan pendidikan sesorang. Lalu bagaimana jika budaya salah satu masyarakat menjadi suatu hal yang sulit diterima masyarakat, bisa jadi karena salah satu faktor yaitu bahasa yang kurang tepat, dan itu bisa saja terjadi pada anak didik kita, jika tidak ditanamkan dari awal pentingnya ketepatan bahasa maka akan besar pengaruhnya terhadap budaya mereka dan pendidikannya kedepan. Pendidikan sebagai tumpuan pembentukan mental anak, haruslah dirancang sesuai kebutuhan kejiwaannya. Penanaman nilai dalam suatu pendidikan harus diterapkan, Pentingnya pendidikan karakter yang memasukkan unsur nilai penting seperti budi pekerti, pengetahuan, tindakan, dan semua itu dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Pada anak usia dini dianggap sebagai suatu hal penting. Penanaman sejak dini memberikan dampak besar bagi anak kedepannya, dengan harapan mental dan sikap anak cukup baik dalam menghadapai tantangan hidup.
Kata Kunci: Bahasa, Pendidikan Karakter.


ABSTRACT

Language is culture. This is what has been the spotlight of society, language is a hallmark of the culture of a region or a personal present in person. Speak, good education and a person's personality anyway. So what if one of the cultural community becomes a difficult thing accepted by society, it could be because one of the factors is the lack of proper language, and it can happen to our students, if not implanted from the beginning the importance of language acquisition it will be a great influence on their culture and education forward. Education as pedestal formation of the child's mental, mental state must be designed according to the needs. Investment in an educational value to be applied, the importance of character education incorporate important values ​​such as character, knowledge, action, and all of it done with a high level of awareness. In early childhood is considered as important. Planting early adverse impact on the child in the future, the hope and the mental attitude of the child well enough to face the challenges of life.
Key Words: Language, Character Education.

A.    PENDAHULUAN

Bahasa adalah alat komunikasi tapi bahasa anak usia dini tidak banyak orang mengerti. Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antaranak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
Orang tua sering dihadapkan pada masalah kemampuan menggunakan bahasa pada buah hatinya. tiba-tiba saja mereka mengatakan hal kasar, memaki, memarahi dan sebagainya. padahal kita merasa tidak mengajarkan bahasa seperti itu.Jika kita telusuri lebih jauh ternyata bahasa merupakan media untuk mentrasfer pemikiran yang ada di dalam otak kita.
Dengan kemampuan berbahasa yang baik, semua ilmu yang kita berikan akan terkomunikasikan dengan baik. Yang tidak kalah penting untuk membangun kecerdasan berbahasa yang baik adalah dengan membuat kurikulum berbahasa pada anak. Kurikulum ini membahas tentang aktivitas, tujuan, dan cara penyajiannya sehingga kita dapat mengenali potensi akal pada anak, perkembangan indera pada anak, dan cara menstimulasi serta pengoptimalannya dalam menyerap kejadian disekitarnya.
Sekolah adalah salah satu lembaga yang bertanggungjawab terhadap pembentukan karakter pribadi anak (character building), karenanya disini peran dan kontribusi guru sangat dominan. Sebagai suatu lembaga, sekolah memiliki tanggung jawab moral bagaimana anak didik itu pintar dan cerdas sebagaimana diharapkan oleh orang tuanya. Tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik anak, sehingga anak tidak hanya memiliki kecerdasan kogntif, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Ini merupakan tujuan dari pendidikan, yaitu menciptakan keluaran kesejahteraan lahir dan batin, terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, sejahtera lahir dan batin, terampil dan memiliki jiwa kebangsaan.
Tujuan pendidikan di atas menunjukkan bahwa budi pekerti merupakan salah satu sifat yang diharapkan dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik. Oleh karena itu budi pekerti sedini mungkin sudah diperkenalkan pada anak didik untuk menghasilkan sumber daya yang bermutu sesuai dengan tujuan pendidikan. Budi pekerti lebih menitikberatkan pada watak, perangai, perilaku atau dengan kata lain tata krama dan etika. Jadi, pendidikan budi pekerti secara sederhana diartikan sebagai penanaman nilai-nilai akhlak, tata krama, bagaimana berperilaku yang baik kepada seseorang. Pada perkembangannya, pendidikan budi pekerti tidak lagi cukup untuk membentuk peserta didik yang memiliki kepribadian yang baik. Dibutuhkan pendidikan budi pekerti yang tidak hanya melibatkan relasi sosial anak, tetapi juga melibatkan pengetahuan, perasaan dan perilaku anak yang berada dalam ranah pendidikan karakter.
Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru, harapannya agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Membangun karekter anak dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini, disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orangtua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas pada kegiatan akademik saja seperti membaca, menulis, menghitung, dan mengasah kreativitas.
Pada dasarnya setiap orang tua mendambakan anak-anak yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga mereka kelak akan menjadi anak-anak yang unggul dan tangguh menghadapi berbagai tantangan dimasa depan. Namun perlu disadari bahwa generasi unggul semacam demikian ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi anak-anak itu dapat tumbuh optimal sehingga menjadi lebih sehat, cerdas dan berperilaku baik. Dalam hal ini orang tua mempunyai peran yang amat penting.
Suasana penuh kasih sayang mau menerima anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif, sosioemosional, moral, agama, dan psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi yang berkarakter dimasa yang akan datang.
Pada era globalisasi tidak jarang kehadiran seorang anak justru menimbulkan berbagai masalah dalam suatu keluarga. Berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik menginformasikan kasus-kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh anak-anak seperti narkoba, penyimpangan seksual bahkan pembunuhan.

B.     METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung yaitu mengamati perilaku dan wawancara dengan anak di TK Islam Terpadu Roudhlatul Muhsinin, Desa Tlogosari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Selengkapnya download FILE di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Printfriendly