SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Selasa, 26 November 2013

Sejarah Sastra: Angkatan 2000

A. ASAL MULA LAHIRNYA ANGKATAN 2000 
Setelah lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki juru bicara, Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya "Sastrawan Angkatan 2000". Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an, seperti Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma, serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany.

B. CIRI-CIRI ANGKATAN 2000 
1. Tema sosial-politik, romantik, masih mewarnai tema karya sastra 
2. Banyak muncul kaum perempuan 
3. Tidak ada aturan yang mendasar 
4. Karya sastra lebih marak lagi, termasuk adanya sastra kora
5. Adanya sastra berteman gender, perkelaminan,seks, feminisme 
6. Banyak muncul karya populer atau gampang dicerna, dipahami pembaca 
7. Adanya sastra religi 
8. Muncul cyber sastra di internet

C. TOKOH DAN KARYA YANG MUNCUL PADA ANGKATAN 2000
Ayu Utami 
Saman (1998)
Larung (2001)

D. CONTOH KARYA SASTRA ANGKATAN 2000  
Biola Tak Berdawai 
Sebuah Roman : Karya Seno Gumira Ajidarma & Sekar Ayu Asmara 
Penerbit PT Andal Krida Nusantara (Akur) 
Cet. II Maret 2004 

Tanpa dawai, bagaimanakah biola bisa bersuara? Biola bagaikan tubuh, dan suara itulah jiwanya—tetapi di sebelah manakah dawai dalam tubuh manusia yang membuatnya bicara? Jiwa hanya bisa disuarakan lewat tubuh manusia, tetapi ketika tubuh manusia itu tidak mampu menjadi perantara yang mampu menjelmakan jiwa, tubuh itu bagaikan biola tak berdawai. (Prolog, hal 1)


3 komentar:


Printfriendly