TELAAH BUKU TEKS
SMA Kelas X
ANALISIS IDENTITAS BUKU
a.
Judul Buku : Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X
-
Drs. Mafrukhi, M.Pd.
-
Wahono, M.Pd.
-
Drs. S. Prasetyo Utomo
-
Rusmiyanto, S.Pd.
-
Imam Taufik, S.Pd.
-
Drs. Bambang Hartono, M.Hum.
c.
Editor :
Ida Syafrida, S.S.
d.
Desain Sampul :
Farid Sabilach R.
e.
Percetakan :
PT Gelora Aksara Pratama
f.
Penerbit :
Erlangga
g.
Tahun terbit : 2007
h.
Tempat
terbit : Jakarta
i.
Tebal buku : xii + 252 halaman
j.
Ditujukan
untuk : SMA kelas X
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah, satu buku untuk dua
semester, yaitu:
-
Semester
1, yang terdiri atas 6 bab
-
Semester 2,
yang terdiri atas 6 bab
Selanjutnya standar kelayakan yang digunakan untuk menelaah
buku teks tersebut, diantaranya:
1.
Kelayakan
isi
2.
Kelayakan
bahasa
3.
Kelayakan
penyajian
4.
Kelayakan
kegrafikaan
I. KELAYAKAN ISI
A.
KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN
KD
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, kesesuaian uraian materi sesuai dengan
kriteria, sebagai berikut:
1.
Kelengkapan materi
Wacana yang disajikan mencakup
ruang lingkup yang dinyatakan di dalam standar isi berupa empat aspek keterampilan berbahasa
(mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis) mulai dari pengenalan konsep sesuai dengan tuntutan yang ada di
Standar Komptensi (SK) maupun Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa
Indonesia SMA/MA.
Materi dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas
X yang saya telaah, menyajikan hal berikut:
a)
Aspek
Mendengarkan:
-
memahami
siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung (SK 1),
terdapat pada bab 1, 2, 3, dan 6.
-
memahami
puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung (SK 5), terdapat pada bab
4.
-
memahami
informasi melalui tuturan (SK 9), terdapat pada bab 8, 9, 10 dan 11.
-
memahami
cerita rakyat yang dituturkan (SK 13), terdapat pada bab 7 dan 12.
b)
Aspek
Berbicara:
-
mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan
bercerita (SK 2), terdapat pada bab 1, 3, 4. 5, 6.
-
membahas
cerita pendek melalui kegiatan diskusi (SK 6), teradapat pada bab 2 dan 3.
-
mengungkapkan
komentar terhadap informasi dari berbagai sumber (SK 10), terdapat pada bab 7, 8, 9, 10, dan 12.
-
mengungkapkan
pendapat terhadap puisi melalui diskusi (SK 14), terdapat pada bab 11.
c)
Aspek
Membaca:
-
memahami
berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca (SK 3), terdapat pada bab 1, 2, dan 4.
-
memahami
wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen (SK 7), terdapat pada bab
5 dan 6.
-
memahami
ragam wacana tulis dengan membaca memindai (SK 11), terdapat pada bab 7, 8,
9, 11, dan 12.
-
memahami
sastra Melayu klasik (SK 15), terdapat
pada bab 10.
d)
Aspek
Menulis:
-
mengungkapkan
informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif) (SK
4), terdapat pada bab 2, 3, 4, 5, dan 6.
-
mengungkapkan
pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi (SK 8), terdapat pada bab
1 dan 5.
-
mengungkapkan
informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato (SK 12), terdapat pada bab
7, 8, 9, 10, dan 12.
-
mengungkapkan
pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen (SK 16), terdapat pada bab
8 dan 11.
2.
Kedalaman materi
Tingkat kedalaman materi
disesuaikan dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA untuk setiap tingkat pendidikan peserta didik.
Materi kelas X minimal
peserta didik mampu menguasai empat aspek, yaitu:
(1)
Aspek
Mendengarkan
(2)
Aspek
Berbicara
(3)
Aspek
Membaca
(4)
Aspek
Menulis
B. KEAKURATAN MATERI
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, keakuratan materi meliputi kriteria:
1.
Keakuratan konsep dan definisi
Konsep dan teori yang disajikan
untuk mencapai KD sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang ilmu bahasa
(linguistik) dan ilmu sastra, digunakan secara tepat sesuai dengan fenomena
yang dibahas, dan tidak menimbulkan banyak tafsir.
2.
Keakuratan fakta dan data
Fakta dan data yang disajikan sesuai
dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.
3.
Keakuratan contoh dan kasus
Contoh dan kasus yang disajikan
sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.
Contoh yang disajikan mengandung keunggulan nilai-nilai moral seperti:
keteladanan, kejujuran, tanggungjawab, kedisiplinan, kerjasama, dan tolerasi.
Misalnya dalam puisi “Potret Tukang
Sampah” karya Eka Budianta (halaman 106).
4.
Keakuratan gambar, diagram, dan
ilustrasi
Gambar, diagram, dan ilustrasi yang
disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman
peseta didik.
5.
Keakuratan istilah
Istilah-istilah teknis sesuai dengan
kelaziman yang berlaku di bidang bahasa dan sastra Indonesia.
Dalam buku tersebut terdapat istilah
yang susah dimengerti peserta didik yang dirangkum dalam Catatan dengan disertai maknanya (halaman 197), selain itu juga Catatan Bahasa Dayak Etnik Bakumpai
dengan disertai maknanya (halaman 60).
6.
Keakuratan acuan pustaka
Pustaka disajikan secara akurat serta
setiap pustaka diacu dalam teks dan sebaliknya setiap acuan dalam teks terdapat
pustakanya.
Misalnya artikel dari bebeapa
sumber: Kompas, Pikiran Rakyat, Gatra, Suara Merdeka, Wawasan, Trubus,
Intisari, dan Tempo.
C.
KEMUTAKHIRAN MATERI
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, kemutakhiran materi meliputi kriteria:
1.
Kesesuaian materi dengan perkembangan bahasa
dan sastra
Materi yang disajikan aktual yaitu
sesuai dengan perkembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia.
Misalnya materi tentang menyusun
daftar istilah menjadi kamus kecil (halaman 208).
2.
Gambar, diagram dan ilustrasi aktual
Gambar, diagram dan ilustrasi
diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan/ perbandingan.
Misalnya grafik kebutuhan pupuk di
Jawa Tengah 2005 (halaman 230), diagram dari dampak makanan berformalin 2006
(halaman 231).
3.
Contoh dan kasus aktual
Contoh dan kasus aktual yaitu sesuai dengan
perkembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia.
4.
Menggunakan contoh dan kasus di
Indonesia
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai
dengan situasi serta kondisi di Indonesia.
Misalnya kasus gempa Yogja (halaman
42-43), Anak jadi korban trafficking (halaman 65), Petani Indonesia boros air
(halaman 121-122).
5.
Kemutakhiran pustaka
Pustaka dipilih yang mutakhir, namun
tidak menutup kemungkinan dalam buku ini juga masih menggunakan referensi lama,
misalnya Buku Diksi dan Gaya Bahasa
dengan penulis Keraf Gorys yang diterbitkan tahun 1984.
D.
MENDORONG KEINGINTAHUAN
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah, kriteria materi mendorong keingintahuan mempunyai
maksud:
1.
Mendorong rasa ingin tahu
Uraian,
latihan atau contoh-contoh kasus yang disajikan mendorong peserta didik untuk
mengerjakannya lebih jauh dan menumbuhkan kreativitas.
2.
Mendorong keinginan untuk mencari
informasi lebih jauh
Terdapat
beberapa wacana yang dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mencari
informasi lebih jauh. Contoh: Mempertanyakan
Janji Penciptaan Lapangan Kerja (halaman 144), dan wacana tentang Bunaken, Berharap Terlalu Banyak
(halaman 19).
E.
PRAKTIKUM DAN KEWIRAUSAHAAN
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah,
1.
Menumbuhkan semangat kewirausahaan
Latihan atau contoh-contoh yang
disajikan memotivasi peserta didik untuk bekerja keras sehingga menghasilkan
sesuatu yang mempunyai nilai guna.
Contoh: mendidik agar mampu menjadi penulis
cerpen bermula dari menulis cerpen berdasarkan kehidupan diri sendiri (halaman
215), salain itu materi tentang berlatih menulis puisi (halaman 17).
Bermula dari menulis cerpen dan puisi
diharapkan bisa menjadi cerpenis atau penulis puisi yang handal.
2.
Menumbuhkan daya saing
Latihan atau tugas yang disajikan
memotivasi peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih.
Contoh: materi tentang menjadi
pewawancara (halaman 152), materi tentang bagaimana menjadi pembaca puisi yang
baik (halaman 104).
Secara
garis besar materi yang disajikan dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X sudah sesuai dengan kriteria
kualitas buku teks yang baik menurut Henry Guntur Tarigan dalam buku “Telaah
Buku Teks Bahasa Indonesia”, yaitu:
·
Sudut
pandang (point of view)
Buku
teks Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X mempunyai sudut pandang yang jelas, dalam hal materi sudah
disajikan dengan konsep yang baik. Pemaparan teori, evaluasi, dan bahasa yang
digunakan sudah jelas.
·
Kejelasan
konsep
Dalam buku
teks Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X, konsep yang digunakan sudah jelas. Pengenalan konsep sampai
dengan interaksi antarkonsep sudah memperhatikan tuntutan SK dan KD, tingkat
kesulitan wacana sudah disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik. Konsep
yang disajikan memudahkan siswa memahami materi, diantaranya memahami
pengertian dan juga disajikan evaluasi.
·
Relevan
dengan kurikulum
Buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah wacana yang
disajikan sudah mengacu pada ruang lingkup yang ada dalam standar isi (4
keterampilan berbahasa) diantaranya:
-
Aspek
Mendengarkan
-
Aspek
Menulis
-
Aspek
Membaca
-
Aspek
Berbicara
·
Menarik
minat
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah materinya sudah
cukup untuk menarik minat siswa. Uraian materi yang disajikan sesuai dengan
kenyataan yang ada dengan menyebutkan sumber yang jelas dan sesuai dengan
tingkat pemahaman peserta didik. Misalnya materi menceritakan pengalaman
pribadi (halaman 69), yaitu pengalaman lucu, mengharukan, dan menyenangkan,
serta materi mendengarkan puisi yang dibacakan (halaman 78) yang mengisahkan
keseharian anak-anak Indonesia.
·
Menumbuhkan
motivasi
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah materinya sudah
menumbuhkan motivasi siswa yaitu untuk mengerjakan apa yang diinstruksikan
dalam buku teks tersebut. Misalnya mengungkapkan pesan puisi (halaman 80), banyak
makna yang disampaikan penyair, misalnya dengan ketekunan cita-cita dapat
tercapai, dan doa dapat menenangkan hati dan pikiran.
·
Menstimulasi
aktivitas siswa
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah materi dalam hal pemilihan
bentuk, kesesuaian, dan variasi wacana sudah dapat menstimulasi aktivitas
siswa. Faktor metode sangat menentukan stimulasi aktivitas siswa, dalam buku
teks tersebut materi dapat disampaikan dengan metode: ceramah, latihan,
penugasan, kerja kelompok, dan diskusi.
·
Ilustratif
Ilustrasi
yang disajikan dalam buku teks tersebut menarik dan ilustrasinya cocok (memberi
daya tarik dan memperjelas isi buku).
·
Komunikatif
artinya
buku teks tesebut mudah dipahami oleh pemakainya dalam hal ini adalah siswa.
·
Penunjang
mata pelajaran lain
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah materi disamping
menunjang mata pelajaran Bahasa Indonesia juga menunjang mata pelajaran lain
misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan mengenai wacana
sosial (halaman 65) dan puisi mengenai keadaan keadaan sosial anak-anak yang
putus sekolah (halaman 78).
·
Menghargai
perbedaan individu
Dalam buku teks Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah materi sudah
menghargai perbedaan individu, tercermin pada wacana “Tetap Semangat Walaupun
Menunggak Uang Sekolah” yang menceritakan kesadaran penduduk Gili Genting
menyekolahkan anaknya sangat kurang (halaman 64), dan “Ketika Penyandang Cacat
Bersekolah di Sekolah Umum” (halaman 70-71).
·
Memantapkan
nilai-nilai
Materi yang disajikan dalam buku teks tersebut mengandung
keunggulan nilai-nilai moral seperti: keteladanan,
kedisiplinan pada wacana “Hadiah bagi Peraih Nilai Tertinggi” (halaman
71-72); kejujuran, tanggungjawab pada
kutipan paragraf narasi “Matahari di Kolong Comberan” (halaman 74); dan toleransi “Ketika Penyandang
Cacat Bersekolah di Sekolah Umum” (halaman 70-71).
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A.
TEKNIK PENYAJIAN
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X, teknik
penyajian yang kami telaah meliputi:
1.
Konsistensi sistematika penyajian
Sistematika
penyajian disampaikan secara jelas, fokus, dan taat asas dalam setiap bab,
yakni ada bagian pendahuluan (berisi tujuan, cara belajar yang harus diikuti,
serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik), bagian isi
(uraian, wacana, pelatihan, ilustrasi, gambar, dan pendukung lain), serta
bagian penutup (rangkuman, ringkasan), serta relevan dengan pokok bahasan
sehingga mampu membangkitkan rasa senang siswa dalam belajar.
2.
Keruntutan konsep
Uraian,
latihan, contoh dalam hal materi kebahasaan dan kesastraan yang disajikan
memiliki hubungan satu dengan yang lain sehingga peserta didik mampu
mengaplikasikan konsep-konsep dasar keilmuan.
3.
Keseimbangan antarbab
Uraian
substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman), sudah proporsional dengan
mempertimbangkan SK dan KD yang didukung dengan beberapa pelatihan, contoh,
ilustrasi, atau gambar secara seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pokok bahasan.
B.
PENDUKUNG PENYAJIAN
1.
Bagian pendahulu
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, bagian pendahulu
terdiri atas:
a)
Kata
Pengantar: informasi yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui tujuan penulis buku,
ucapan terima kasih, dan harapan (halaman v).
b)
Daftar
isi: daftar yang memuat informasi yang memudahkan peserta didik untuk mencari
dan menemukan bab, subbab, serta topiknya (halaman vi).
2.
Bagian isi
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah, bagian
isi terdiri atas:
a)
Pendahuluan:
pengantar pada awal buku berisi tujuan yang diharapkan, yaitu tercapainya
kompetensi,
b)
Rujukan:
teks, tabel, gambar mempunyai identitas berupa judul, dan rujukan.
c)
Rangkuman:
rangkuman merupakan konsep kunci bab yang bersangkutan yang dinyatakan dengan
kalimat ringkas, jelas, dan memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi
bab. Dalam buku ini dinyatakan dalam “Kiat Cerdas” dalam setiap bab.
d)
Pelatihan:
latihan, kegiatan mandiri, dan evaluasi untuk pencapaian kompetensi sesuai
dengan SK dan KD. Dalam akhir setiap bab buku ini memuat Ulangan Harian, dan
dalam satu buku terdapat dua soal ujian, yaitu semester 1 dan semester 2.
e)
Dalam
bagian isi juga terdapat catatan yaitu yang berisi istilah-istilah penting
dalam teks wacana dengan penjelasan arti istilah tersebut, tetapi tidak ditulis
secara alfabetis. Misalnya catatan pada halaman 197.
3.
Bagian penyudah
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah, bagian penyudah
terdiri atas:
·
Daftar
pustaka: daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku
tersebut diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun
terbitan, judul buku, tempat, dan nama penerbit. Terdapat pada halaman 251-252.
C.
PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, penyajian pembelajaran meliputi kriteria:
1.
Keterpusatan pada peserta didik
Penyajian
materi menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran sehingga uraian
dalam buku perlu didukung oleh kegiatan yang mampu membentuk kemandirian
belajar peserta didik, misalnya dengan tugas-tugas mandiri. Penyajian materi
bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat
secara mental dan emosional dalam pencapaian SK dan KD sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar secara komprehensif tentang berbagai persoalan
kebahasaan dan kesastraan.
2.
Merangsang metakognisi peserta didik
Penyajian
materi dapat mengembangkan motivasi belajar siswa dan merangsang peserta didik
untuk berpikir kreatif tentang apa, mengapa, dan bagaimana mempelajari materi
pelajaran dengan rasa senang.
Misalnya materi
tentang memperkenalkan diri dan orang lain dalam situasi resmi (halaman 89).
3.
Merangsang daya imajinasi, kreasi, dan
berpikir kritis peserta didik
Penyajian materi dapat
merangsang daya imajinasi dan kreasi berpikir peserta didik melalui ilustrasi,
analisis kasus, dan latihan.
Misalnya materi
tentang menulis pantun berbalas (halaman 94), dan menyimak siaran radio
(halaman 97-98).
D.
KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah, koherensi dan keruntutan alur pikir meliputi
kriteria:
1.
Ketertautan antar bab/subbab/alinea
Penyampaian
pesan antara sub bab dengan bab lain/subbab dengan subbab/antaralinea dalam
subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
2.
Keutuhan makna dalam bab/subbab/alinea
Pesan atau
materi yang disajikan dalam satu bab/subbab/alinea sudah mencerminkan kesatuan
tema. Contoh pada bab 9 dengan judul “Menjaga Kebugaran dengan Berolahraga”,
maka isi wacananya pun semua berkaitan berkenaan dengan olahraga. Misalnya :
teks bacaan tentang “Teknik Efektif untuk
Meraih Kebugaran” (halaman 163-164), pidato yang bertopik “Tubuh Sehat dan Bugar dengan Jalan Kaki”
(halaman 169-170), dan tajuk rencana tentang “Terpuruknya Olahraga” (halaman 174-175).
II. KELAYAKAN BAHASA
A.
LUGAS
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah, sudah memenuhi kriteria lugas, yaitu dalam hal:
1.
Ketepatan struktur kalimat
Dalam buku tersebut kalimat
yang dipakai sudah mewakili isi pesan atau informasi yang ingin disampaikan
dengan tetap mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia.
2.
Keefektifan kalimat
Kalimat yang dipakai sederhana,
efektif, mudah dipahami, serta langsung ke sasaran.
3.
Kebakuan istilah
Istilah yang digunakan sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah asing dicetak miring atau dalam
tanda kutip.
Misalnya : - “trafficking” (halaman 65) - jeans (halaman 74)
- nunggak (halaman 64) - celingukan (halaman 74)
-
keyboard (halaman 71) - osteoporosis (halaman 191)
B.
KOMUNIKATIF
Ø Keterbacaan
pesan
Pesan
disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna
ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa
Indonesia sehingga mendorong peserta didik untuk mempelajari buku tersebut
secara tuntas.
C.
DIALOGIS DAN INTERAKTIF
1.
Kemampuan memotivasi peserta didik
Bahasa yang digunakan
membangkitkan rasa senang ketika peserta didik membacanya dan mendorong mereka
untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.
2.
Mendorong berpikir kritis
Bahasa yang digunakan mampu
merangsang peserta didik untuk mempertanyakan suatu hal lebih jauh, dan mencari
jawabnya secara mandiri dari buku teks atau sumber informasi lain.
Misalnya dalam wacana “Menimba
Pelajaran dari Bencana pada halaman 47).
D.
KESESUAIAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
1.
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan
intelektual peserta didik
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X, bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep, aplikasi
konsep atau ilustrasi sampai dengan contoh yang abstrak sudah sesuai dengan
tingkat intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan
oleh peserta didik).
2.
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial
emosional peserta didik
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X,
bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial emosional peserta didik
dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan
terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
E.
KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASA
INDONESIA
1.
Ketepatan bahasa
Kata dan kalimat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia, ejaan yang
digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan
istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya sudah
tepat makna dan konsisten.
2.
Ketepatan ejaan
Ejaan yang digunakan mengacu
kepada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), misalnya untuk kata-kata sulit dalam wacana terdapat catatan yang berisi daftar kata yang sulit
dimengerti peserta didik dengan mencantumkan maknanya. Contoh catatan pada halaman 197.
F.
PENGGUNAAN ISTILAH, SIMBOL ATAU IKON
Ø Konsistensi
penggunaan istilah, simbol atau ikon
Buku teks Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X,
penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep sudah konsisten antar-bagian
dalam buku. Istilah yang digunakan adalah istilah yang baku sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
IV.
KELAYAKAN KEGRAFIKAAN
A.
UKURAN BUKU
Ø Kesesuaian
ukuran buku dengan standar ISO
Ukuran
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah ini adalah menggunakan ukuran kertas B5 (176 x
250 mm).
B.
DESAIN KULIT BUKU
1.
Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang
dan punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan serta konsiten
Desain kulit muka, punggung dan belakang dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas
X sudah termasuk dalam suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi,
dan tipografi sudah ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan
lainnya.
2.
Menampilkan pusat pandang (center point) yang baik
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X sudah menampilkan
pusat pandang yang baik yaitu sebagai daya tarik awal dari buku sudah memperjelas
tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya.
3.
Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo, dll.),
proposional, seimbang dan seirama dengan tata letak isi (sesuai pola)
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah, keseimbangan
unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll.) dan ukuran unsur
tata letak (tipografi, ilustrasi dan unsur pendukung lainnya) sudah proporsional
dengan ukuran buku.
4.
Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi
Dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X yang saya telaah
ini, buku tersebut sudah memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang
dapat memberikan nuansa lembut dan dapat memperjelas materi/isi buku.
5.
Menempatkan unsur tata letak konsisten dalam satu seri
Tidak
ada perbedaan antara penampilan desain kulit buku (tipografi, pola dan irama) dalam
satu serial buku ini. Buku Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA ini terdiri atas tiga seri, yaitu kelas X,
XI, dan XII.
Ø Tipografi
Kulit Buku
a.
Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca
1.
Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional
dibandingkan (ukuran buku, nama pengarang dan penerbit)
Judul buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X sudah dapat memberikan informasi secara cepat
tentang materi isi buku berdasarkan bidang studi tertentu, dalam hal ini adalah
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2.
Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang
Judul
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah ini sudah ditampilkan lebih menonjol daripada
warna latar belakangnya.
b.
Huruf yang sederhana (komunikatif)
1.
Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf
Buku
Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah ini menggunakan beberapa jenis huruf agar lebih
komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan. Untuk membedakan dan
mendapatkan kombinasi tampilan huruf buku ini sudah menggunakan variasi dan beberapa
seri huruf.
2.
Tidak menggunakan huruf hias dan jenis huruf sesuai
dengan huruf isi buku
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X, agar tidak mengurangi
tingkat keterbacaan dan kejelasan dari informasi yang disampaikan, sudah
menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan jenis huruf untuk isi buku.
Ø Ilustrasi
Kulit Buku
1.
Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan
karakter obyek
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah ini, pembaca dapat dengan cepat memberikan gambaran tentang materi ajar
tertentu dan secara visual dapat mengungkap jenis ilustrasi yang ditampilkan
berdasarkan materi ajarnya, ilustrasi kulit buku ini adalah gambar orang sedang
menulis, bertelepon, dan gambar buku sesuai dengan mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
2.
Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X, objek ditampilkan sesuai dengan bentuk, warna dan ukuran
obyeknya sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran maupun pengertian peserta
didik, tetapi kekurangannya dalam buku yang saya telaah ini warna yang
digunakan dalam ilustrasi cover tidak berwarna sesuai aslinya.
C. DESAIN ISI
BUKU
Ø Tata
Letak Isi
a.
Tata Letak Konsisten
1.
Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola
-
Buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X, penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, kata pengantar,
daftar isi, ilustrasi dll.) pada setiap awal bab sudah konsisten.
-
Penempatan
unsur tata letak pada setiap halaman dalam buku ini sudah mengikuti pola dan
tata letak yang telah ditetapkan.
2.
Pemisahan antar paragraf jelas
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X, susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, berupa
jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) atau pun dengan inden (pada
susunan teks dengan alenia).
b.
Unsur Tata Letak Harmonis
1.
Bidang cetak dan marjin proporsional
Buku
Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah, penempatan unsur tata letak (judul, subjudul,
teks, ilustrasi, keterangan gambar, nomor halaman) sudah dicetak secara
proporsional.
2.
Marjin dua halaman yang berdampingan proporsional
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X, susunan tata letak halaman genap dan halaman ganjil di sebelahnya
sudah mengacu pada prinsip dua halaman terbuka (center spread) dan berdampingan secara proporsional.
c.
Unsur Tata Letak Lengkap
1.
Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah ini:
-
Judul bab
ditulis secara lengkap disertai dengan angka bab (Bab I, Bab II dst).
-
Penulisan
sub judul dan sub-sub judul sudah disesuaikan dengan hierarki penyajian materi
ajar.
-
Penempatan
nomor halaman sudah disesuaikan dengan pola tata letak yaitu di pojok atas.
2.
Ilustrasi dan keterangan gambar (caption)
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah ini:
-
Mampu
memperjelas penyajian materi baik dalam bentuk, ukuran yang proporsional,
tetapi kelemahannya buku ini tidak menggunakan warna yang menarik sesuai obyek
aslinya.
-
Keterangan
gambar/legenda ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi dengan ukuran lebih kecil
daripada huruf teks.
d.
Tata Letak Mempercepat Pemahaman
1.
Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang
tidak mengganggu judul, teks, angka halaman
Buku
Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah ini, dalam
menempatkan hiasan/ilustrasi pada halaman sebagai latar belakang tidak
mengganggu kejelasan dan penyampaian informasi pada teks, sehingga tidak
menghambat pemahaman peserta didik.
2.
Penempatan judul, subjudul, ilustrasi dan keterangan gambar
tidak menggangu pemahaman
Judul, sub judul, ilustrasi dan keterangan gambar dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X sudah ditempatkan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan
sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi terhadap materi yang disampaikan.
Ø Tipografi
isi buku
1.
Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf
Dalam Buku Kompeten
Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X ini menggunakan beberapa jenis huruf (tidak
terlalu banyak jenis huruf), sehingga tidak mengganggu peserta didik dalam
menyerap informasi yang disampaikan. Untuk membedakan unsur teks buku ini
mempergunakan variasi dan seri huruf.
2.
Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif
Buku
Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA
Kelas X yang saya telaah ini tidak
menggunakan jenis huruf hias atau dekoratif, karena jika menggunakan huruf
tersebut mungkin akan mengurangi tingkat keterbacaan susunan teks.
3.
Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan
Variasi
huruf dalam buku Kompeten Berbahasa
Indonesia untuk SMA Kelas X digunakan untuk membedakan jenjang/hirarki
judul, dan subjudul serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap
penting dalam bentuk tebal dan miring.
4.
Jenjang/hierarki judul-judul jelas, konsisten dan
proporsional
Dalam
buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X
-
Menunjukkan
urutan/hierarki susunan teks secara berjenjang sehingga mudah dipahami.
Hierarki susunan teks dapat dibuat dengan perbedaan jenis huruf, ukuran huruf
dan varisasi huruf (bold, italic, all
capital, small capital).
-
Hierarki
judul sudah ditampilkan secara proporsional, tidak menggunakan perbedaan ukuran
huruf yang terlalu mencolok.
Ø Ilustrasi
Isi
Dalam buku
teks Kompeten Berbahasa Indonesia untuk
SMA Kelas X yang saya telaah, ilustrasi isi sudah memenuhi kriteria:
1.
Mampu mengungkap makna/arti dari objek
Berfungsi
untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu menambah pemahaman dan pengertian
perserta didik pada informasi yang disampaikan.
2.
Bentuk akurat dan proporsional sesuai dengan kenyataan
-
Bentuk dan
ukuran ilustrasi sudah tepat dan secara rinci dapat memberikan gambaran yang
akurat tentang objek yang dimaksud. Misalnya ilustrasi suasana stasiun pada
puisi Stasiun Tugu karya Taufiq Ismail (halaman104).
-
Bentuk
ilustrasi sudah proporsional sehingga tidak menimbulkan salah tafsir perserta
didik pada objek yang sesungguhnya. Misalnya ilustrasi gempa Yogja digambarkan
dengan ilustrasi reruntuhan bangunan (halaman 42).
3.
Ilustrasi isi menimbulkan daya tarik
Keseluruhan ilustrasi dalam buku ini
sudah ditampilkan secara serasi dengan unsur materi/isi buku (judul, subjudul,
teks, keterangan gambar) pada seluruh halaman sehingga dapat menimbulkan daya
tarik bagi peserta didik.
ko gk bisa di copy
BalasHapusbisa beserta silabusnya??
BalasHapusthanks
BalasHapussangatmembantu sahabati
BalasHapus