PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERBICARA YANG EFEKTIF DAN SANTUN MELALUI PEMBELAJARAN BERTELEPON
DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VII SMP NEGERI 16
SEMARANG
TAHUN
AJARAN 2013/2014
Oleh: Iin Ismiati
NPM: 10410004
IKIP PGRI SEMARANG
SARI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keterampilan
berbahasa yang masih rendah atau di bawah rata-rata pada peserta didik kelas
VII SMP Negeri 16 Semarang, khususnya keterampilan bertelepon. Melihat kondisi
seperti itu perlu diupayakan penerapan metode tertentu untuk meningkatkan
keterampilan bertelepon pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 16 Semarang.
Metode yang diterapkan adalah metode Bermain Peran.
Pembicaraan melalui media telepon
pada anak-anak sekarang ini sangat memprihatinkan. Bahasa verbal mereka kurang
tertata dari segi tata bahasa, keruntutan berbicara, kalimatnya tidak efektif
dan pilihan kata yang tidak terkontrol, juga kesantunan berbahasa. Apa lagi
bila lawan bicara mereka adalah teman sebaya, barangkali bagi mereka kecermatan
berbahasa tidaklah penting, yang penting mereka bisa berkomunikasi. Dalam
berkomunikasi kepada orang yang lebih tua, mereka tidak memperhitungkan dengan
siapa mereka bertelepon sehingga pemakaian kata sapaan terjadi ketidaktepatan.
Namun harus diakui secara jujur,
pendididkan karakter yang dimasukkan atau disisipkan pada setiap kompetensi
dasar (KD) di SMP Negeri 16 Semarang khususnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Kondisi ini tidak lepas dari proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
yang dinilai telah gagal karena peserta didik berfikir dan berbahasa sekaligus.
Model pembelajaran bermain peran,
disengaja dipilih karena disesuaikan dengan materi pelajaran dengan KD: Mampu
bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun. Belajar dengan pendekatan ini
diharapkan peserta didik akan mampu menumbuhkembangkan potensi intelektual,
sosial, dan emosional secara matang, arif, dan dewasa. Selain itu, mereka juga
akan terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara cerdas dan
kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analistis dan
imajinatif yang ada di dalam dirinya dalam menghadapi berbagai persoalan yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Saran yang dapat penulis sampaikan
adalah guru hendaknya memperhatikan penggunaan metode pembelajaran agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai, pihak sekolah hendaknya melengkapi fasilitas
belajar dan meningkatkan kinerja pendidik
Kata Kunci : Berbicara,
pembelajaran bertelepon, metode bermain peran.
Selengkapnya unduh file di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar