SELAMAT DATANG DI BLOG ARDI SETIA

Minggu, 08 September 2013

Pemb. Apresiasi Puisi: Analisis Puisi "Isteri" Karya Towikromo

ANALISIS PUISI
“ISTERI” Karya Towikromo

--isteri mesti digemateni
   Ia sumber berkah dan rejeki.
(Towikromo, Tambran, Pundong, Bantul)

Isteri sangat penting untuk ngurus kita
Menyapu pekarangan
Memasak di dapur
Mencuci di sumur
mengirim rantang ke sawah
dan ngeroki kita kalau kita masuk angin
Ya. Isteri sangat penting untuk kita


Ia sisishan kita,
                   kalau kita pergi kondangan
Ia tetimbangan kita,
                    kalau kita mau jual palawija
Ia teman belakang kita,
                    kalau kita lapar dan mau makan
Ia sigaraning nyawa kita,
                     kalau kita
Ia sakti kita!
                 Ah. Lihatlah. Ia menjadi sama penting dengan
kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa.
Ia kita cangkul malam hari dan tak pernah ngeluh walau cape
Ia selalu rapih menyimpan benih yang kita tanamkan dengan rasa
Sukur: tahu terimakasih dan meninggikan harkat kita sebagai
lelaki. Ia selalu memelihara anak-anak kita dengan bersungguh-
sungguh seperti kita memelihara ayam, itik, kambing atau
jagung.

Ah. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika kita mulai
melupakannya:
             Seperti lidah ia di mulut kita
                                                           tak terasa
             Seperti jantung ia di dada kita
                                                              tak teraba
Ya. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika kita mulai
melupakannya.
Jadi waspadalah!
Tetap, madep, manteb
Gemati, nastiti, ngati-ati
Supaya kita mandiri-perkasa dan pinter ngatur hidup
Tak tergantung tengkulak, pak dukuh, bekel atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna
makin jelita ia di antara maru-marunya:
Seperti Arimbi bagi Bima
jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang tetuka;
Seperti Sawitri bagi Setyawan
Ia memelihara nyawa kita dari malapetaka.

Ah.Ah.Ah
Alangkah pentingnya isteri ketika kita mulai melupakannya.

Hormatilah isterimu
Seperti kau menghormati Dewi Sri
Sumber hidupmu.
Makanlah
Karena memang demikianlah suratannya!
--Towikromo.
                                              ====


Analisis Puisi “ISTERI” Karya Towikromo

Menurut strata norma puisi:
(1)     strata bunyi. Bila seseorang sedang membaca, bertutur, berbicara (berpuisi), maka yang terdengar adalah rangkaian bunyi.

Selengkapnya download FILE di sini.

1 komentar:

  1. Mas Ardi Setiaku,
    Salam apresiasi. Setahu saya puisi dengan judul "Isteri" itu ditulis oleh penyair Darmanto Jatman (Darmanto Jt.) Bahwa ada keterangan Towikromo adalah persona puisi dalam teks puisi tersebut. Terima kasih.

    BalasHapus


Printfriendly